Medan, Eradigitalnews.com : Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan kembali melaksanakan program Penanaman Jagung Serentak untuk Kuartal III Tahun 2025. Kegiatan tersebut digelar di Dusun 17, Sempat Arih, Desa Sei Semayang, Kecamatan Medan Sunggal, pada Rabu (09/07/2025).
Wakapolrestabes Medan, AKBP Rudy Silaen, memimpin langsung kegiatan penanaman jagung tersebut bersama para petani dan stakeholder lainnya. Ia menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan di wilayah Kota Medan,” ujar Rudy Silaen di lokasi.
Menurutnya, penanaman jagung tidak hanya berdampak terhadap peningkatan hasil pertanian, tetapi juga memperkuat sinergi antara Polri dan masyarakat dalam menjaga lingkungan dan ketahanan pangan,
“Ini adalah bagian dari implementasi peran Polri dalam mendukung program nasional, sekaligus membantu masyarakat agar lebih mandiri secara pangan,” lanjutnya
1 Hektar di Kuartal III, Total 17,4 Hektar di Medan Sunggal
Rudy mengungkapkan bahwa pada pelaksanaan penanaman jagung kali ini, luas lahan yang digarap mencapai 1 hektar. Sementara itu, sejak awal program dilaksanakan di Kecamatan Medan Sunggal, total luas lahan yang sudah ditanami jagung mencapai 17,4 hektar,
Sebelum kegiatan penanaman dimulai, Rudy Silaen dan para undangan mengikuti Zoom Meeting dalam rangka penanaman jagung serentak secara nasional. Zoom tersebut juga diikuti oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Ketua Komisi III DPR RI Siti Hediati Soeharto, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Irwasum Polri Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo,
Kegiatan nasional tersebut dipusatkan di Grobogan, Jawa Tengah, dengan kehadiran berbagai pimpinan lembaga seperti Bappenas, Bulog, Kapolda Jawa Tengah, Gubernur, dan para ketua perhimpunan petani se-Jawa Tengah.
Menteri Pertanian Soroti Penyelewengan Pupuk
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali menyoroti adanya permainan harga pupuk yang masih marak terjadi di lapangan. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan kasus penjualan pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu sebesar Rp160 ribu per karung.
“Bapak Kapolda Sumut, ini saya temukan lagi ada permainan pupuk. Segera selidiki Pak. Untuk Dirut Pupuk, saya minta tegas mencabut izin usaha para penjual pupuk nakal. Jangan beri ampun,” tegas Menteri Amran di hadapan peserta Zoom.
Pernyataan tegas Menteri Pertanian tersebut sekaligus menjadi peringatan keras bagi para pelaku yang mencoba mengambil keuntungan dari kebutuhan pokok petani. Pemerintah berkomitmen untuk mengawasi penyaluran pupuk subsidi agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.(Redaksi)













