banner 728x250

Membincang Keburukan Orang Lain

Ceramah, Eradigitalnews.com : Membincang keburukan orang lain atau yang sering disebut ghibah telah diperingatkan oleh Rasulullah Saw. supaya kita semua menjauhinya:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، وَقُتَيْبَةُ، وَابْنُ حُجْرٍ، قَالُوا: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، عَنِ الْعَلَاءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ؟» قَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ» قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ؟ قَالَ: «إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ، فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ»
Yahya ibn Ayyub, Qutaibah, dan Ibn Hujr menyampaikan kepada kami, Ismail menyampaikan kepada kami dari al-Ala dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, “Apakah engkau tahu apa ghibah itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah Saw. bersabda, “Engkau menyebut tentang saudaramu sesuatu yang dia tidak sukai (dibenci).” Para sahabat kembali bertanya, “Bagaimana menurutmu wahai Rasulullah, jika memang benar hal yang dibenci itu ada dalam diri saudaraku?” Rasulullah Saw. menjawab, “Jika memang ada dalam dirinya seperti apa yang engkau katakan berarti engkau telah melakukan ghibah kepadanya, tetapi jika yang engkau katakan tidak ada dalam dirinya berarti engkau telah menuduhnya secara batil (dusta).” (Muslim, t.th: hadis no. 2589).(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *