JAMBI, Eradigitalnews.com : Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., mendorong kalangan pengusaha untuk turut membantu pemerintah dalam membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Jambi. Hal ini disampaikannya saat meresmikan SPPG Yayasan Lazuardi Kendari yang berlokasi di Jalan Nusa Indah 2 No. 23, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Senin (28/07/2025).
“Pertama-tama, saya ingin menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas inisiatif Yayasan Lazuardi dalam membangun SPPG. Keberadaan SPPG ini merupakan pencapaian yang patut diapresiasi, dan kami perlu memberikan dukungan penuh terhadapnya. Penambahan SPPG di Kota Jambi ini sangat penting, mengingat target kita adalah mencapai 380 titik di seluruh Provinsi Jambi. Hingga saat ini, titik yang terverifikasi dan beroperasi baru mencapai 165, yang berarti masih ada kekurangan sekitar 215 titik,” ungkap Gubernur Al Haris.
Ia berharap para mitra dapat meningkatkan jumlah dapur SPPG yang dikelola masing-masing yayasan.
“Kami berharap mitra kami dapat meningkatkan jumlah dapur-dapur yang mereka kelola. Dengan batas maksimal 10 unit SPPG per yayasan, kami yakin hal ini dapat dicapai. Kami menyadari bahwa tantangan di lapangan memang cukup besar dalam membangun SPPG, sehingga peran mitra sangat krusial dalam menambah jumlah unit. Sesuai dengan harapan pemerintah dan Bapak Prabowo, kami berupaya agar seluruh wilayah dapat terjangkau oleh program ini pada akhir tahun ini. Saat ini, selain Kota Jambi yang sudah beroperasi, terdapat juga satu titik di Sungai Penuh. Kami mendorong agar daerah-daerah lain segera menyusul, sehingga target realisasi di Jambi pada akhir tahun ini dapat tercapai,” lanjutnya.
Gubernur Al Haris menegaskan, pembangunan SPPG merupakan bagian dari upaya memenuhi target nasional untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia pada akhir tahun 2025. Meski menghadapi tantangan, ia mengatakan koordinasi telah dilakukan dengan Kepala Badan Gizi Nasional guna mengatasi kendala terkait lokasi dan pengelolaan.
Kami menyadari bahwa pencapaian target ini memerlukan pendekatan yang fleksibel, terutama di daerah 3T. Sebagai contoh, pembangunan fasilitas di lokasi yang sulit dijangkau seperti daerah pedalaman memerlukan solusi yang lebih adaptif. Oleh karena itu, kami mengusulkan agar camat dan kepala desa diberikan peran dalam pengelolaan, termasuk memanfaatkan fasilitas yang ada seperti kantor desa yang tidak terpakai. Kami juga akan mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memastikan pelayanan yang efektif bagi masyarakat di daerah terpencil,” katanya.
Menurutnya, tingginya proporsi anak-anak miskin di wilayah pedesaan dan daerah 3T menjadi perhatian serius pemerintah. Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya memperluas jangkauan program ini, sebagaimana telah dilakukan di Kabupaten Kerinci, dengan satu lokasi telah beroperasi dan satu lagi dalam tahap persiapan di Tanah Kampung dan Kayu Aro, yang ditargetkan rampung pada Agustus 2025.
Gubernur Al Haris juga menekankan pentingnya empati terhadap kondisi anak-anak kurang mampu.
“Pemerintah secara langsung memantau kondisi anak-anak yang menghadapi tantangan, namun menunjukkan semangat luar biasa dalam memanfaatkan makanan yang ada. Hal ini sangat penting bagi anak-anak, khususnya mereka yang berada di daerah pedesaan, termasuk anak-anak usia dini di PAUD. Dapat dibayangkan, pada pagi hari, ibu mereka mungkin tidak memiliki beras untuk memasak, dan kami merasakan empati terhadap situasi tersebut,” tuturnya.
Gubernur juga mengimbau SPPI Regional Jambi agar mempercepat proses administrasi pembangunan SPPG sesuai standar Badan Gizi Nasional.
Kami mengantisipasi kelancaran seluruh proses. Untuk memfasilitasi, saya telah berkoordinasi dengan adinda Adit dan tim. Kami memohon persetujuan dan dukungan penuh untuk mengatasi kekurangan standar yang ada, mengingat urgensi percepatan pembangunan. Dengan komitmen bersama, kami optimis proses ini akan berjalan lancar, sejalan dengan kemajuan yang telah dicapai oleh Polda. Penyesuaian pada beberapa tahapan awal diharapkan dapat diakomodasi. Selain itu, kami berharap SPPG ini dapat membuka peluang kerja bagi generasi muda kita, mengingat tantangan yang ada saat ini,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan agar pengadaan bahan baku Makanan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan di Jambi untuk menggerakkan ekonomi daerah.
“Dengan mempertimbangkan kemitraan kita, jika mitra melakukan pembelian barang di luar Jambi dengan harga yang mungkin lebih kompetitif, hal ini tentu saja tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Jambi. Sebagai contoh, jika ada pembelian sayuran di Bengkulu yang mungkin lebih murah, hal ini tidak akan memberikan efek positif,” pintanya.
Ia menyebutkan, kemitraan strategis dengan petani lokal sangat penting.
“Kami akan menjalin kemitraan strategis dengan petani lokal. Saya akan mengarahkan tim untuk memberikan rekomendasi mengenai komoditas yang potensial untuk dijamin dan didistribusikan kepada seluruh mitra. Beberapa contoh komoditas yang patut dipertimbangkan meliputi cabai, kentang, bawang, beras, serta minyak sayur. Kami juga memiliki minyak goreng merek Vipco, produk lokal Jambi, yang dapat menjadi opsi menarik bagi mitra dengan potensi kerja sama khusus untuk memperoleh harga yang kompetitif. Pada intinya, kami berupaya agar dana yang dialokasikan oleh Bapak Presiden dapat berputar di wilayah Jambi, sehingga nilai sebesar 3,1 triliun rupiah tersebut dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan aspek lainnya di Jambi,” pungkasnya
Sementara itu, Wali Kota Jambi, Dr. dr. Maulana, M.K.M., menyampaikan dukungan penuh dan apresiasi kepada Yayasan Lazuardi atas investasi yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia.
“Dengan rasio 50 tenaga kerja per SPPG, dampak positifnya sangat luas, tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Jambi. Hal ini akan memberikan manfaat bagi produsen telur ayam, tahu, tempe, dan sayuran. Penyerapan 2.000 tenaga kerja diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan tingkat pengangguran terbuka,” ujar Wali Kota Maulana.
Ketua Regional Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Jambi, Adityo Wirapranatha, S.Sos., M.Han., melaporkan bahwa hingga saat ini terdapat 165 titik SPPG yang telah memasuki tahap persiapan dan operasional di Provinsi Jambi. Khusus di Kota Jambi, 42 titik telah beroperasi.
“Pembangunan SPPG ini merupakan hasil kolaborasi Mitra Mandiri sebagai kontribusi masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung program aplikasi dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Kami menyampaikan apresiasi yang tulus atas kontribusi dan dukungan dari seluruh mitra. Bapak Presiden memberikan apresiasi yang tinggi terhadap program ini dan berharap seluruh penerima manfaat, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak-anak sekolah, dapat merasakan manfaatnya. Sebagai bagian dari upaya pencapaian target pembangunan 382 titik SPPG di Provinsi Jambi, kami memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan seluruh penerima manfaat dapat memperoleh manfaat optimal dari program makan bergizi gratis ini,” jelas Adityo.(Redaksi)













