ACEH UTARA, Eradigitalnews.com : Pemerintah Kabupaten Aceh Utara bersama Pelindo Regional 1 Lhokseumawe sepakat memperkuat sinergi strategis dalam memaksimalkan potensi Selat Malaka sebagai jalur perdagangan internasional. Langkah ini diharapkan menjadi pendorong utama kebangkitan ekonomi daerah.
Kesepahaman itu ditegaskan saat kunjungan rombongan Pemkab Aceh Utara ke Kantor Pelindo Regional 1 Lhokseumawe di Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Rabu (24/9). Rombongan dipimpin Asisten III Setdakab Aceh Utara, Fauzan, S.Sos., M.A.P, didampingi pejabat dari bidang hukum, aset, dan Dinas Perhubungan. Kehadiran mereka disambut Branch Manager Pelindo Regional 1 Lhokseumawe, Aulia Rahman, bersama jajaran manajemen.
Fauzan menegaskan, Pelabuhan Krueng Geukueh harus menjadi poros kebangkitan ekonomi Aceh Utara.
“Pelabuhan ini adalah pintu masa depan. Selat Malaka memberi kita jalur emas untuk terhubung ke pasar global. Potensi alam, UMKM, perikanan, dan perkebunan Aceh Utara harus naik kelas sehingga ekonomi rakyat merasakan manfaat langsung,” ujarnya
Ia menambahkan, Pemkab siap memberikan dukungan regulasi, tata kelola aset, hingga percepatan layanan untuk menciptakan iklim investasi kondusif.
Branch Manager Pelindo Regional 1 Lhokseumawe, Aulia Rahman, menegaskan komitmen pihaknya menjadikan Krueng Geukueh sebagai simpul logistik internasional.
“Kami tidak ingin pelabuhan ini hanya ramai kapal, tapi sepi manfaat. Biaya logistik harus turun, ekspor lebih mudah, UMKM bisa go global, dan masyarakat Aceh Utara harus merasakan dampaknya,” katanya.
Deputy Branch Manager Pendukung Operasi, Mildawaty Noer, menilai dukungan Pemkab akan memperkuat kepercayaan investor.
“Sinergi dengan pemerintah daerah adalah kunci. Dengan pelayanan pelabuhan profesional, ekosistem logistik Aceh Utara akan tumbuh berdaya saing,” ujarnya.
Sementara Deputy Branch Manager Operasi & Teknik, Taufik Rahmat Nasution, memastikan kesiapan teknis.
“Fasilitas, SDM, dan SOP internasional sudah siap. Krueng Geukueh bukan sekadar pelabuhan transit, tapi pusat distribusi ekspor-impor kelas dunia,” tegasnya.
Kunjungan ini menjadi langkah awal peta jalan kebangkitan ekonomi Aceh Utara. Dengan posisi strategis di jalur laut internasional serta sumber daya alam yang melimpah, Aceh Utara diproyeksikan menjadi gerbang perdagangan baru di kawasan barat Indonesia.
Kolaborasi Pemkab dan Pelindo diyakini mampu menggerakkan sektor UMKM, perkebunan, perikanan, hingga CPO sebagai motor pertumbuhan. Dampaknya diperkirakan menyentuh investasi, perdagangan, pembukaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah, dan kesejahteraan masyarakat secara luas. (Redaksi)













